Minggu, 05 Maret 2017

LANDSAT - 8 DAN HIPERSPEKTRAL

PENJELASAN LANDSAT 8
Landsat 8 adalah sebuah satelit observasi bumi Amerika yang diluncurkan pada tanggal 11 Februari 2013. Ini adalah satelit kedelapan dalam program Landsat; ketujuh untuk berhasil mencapai orbit. Awalnya disebut Landsat data Continuity Mission (LDCM), itu adalah sebuah kolaborasi antara NASA dan Geological Survey Amerika Serikat (USGS). NASA Goddard Space Flight Center yang menyediakan pengembangan, rekayasa sistem misi, dan akuisisi kendaraan peluncuran sementara USGS disediakan untuk pengembangan sistem darat dan akan melakukan operasi misi terus-menerus.
Satelit ini dibangun oleh Orbital Sciences Corporation, sebagai kontraktor utama untuk misi. Instrumen pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Ball Aerospace dan NASA Goddard Space Flight Center, dan peluncuran dikontrak untuk United Launch Alliance. Selama 108 hari pertama di orbit, LDCM menjalani checkout dan verifikasi oleh NASA dan pada 30 Mei 2013 operasi dipindahkan dari NASA ke USGS ketika LDCM secara resmi berganti nama menjadi Landsat 8.
Pada bulan April 2008, NASA memilih General Dynamics Advanced Information Systems, Inc. untuk membangun satelit LDCM (Landsat data Continuity Mission). Setelah meluncur di orbitnya, satelit tersebut akan dinamakan sebagai Landsat-8. Satelit LDCM (Landsat-8) adalah misi kerjasama antara NASA dan USGS (U.S. Geological Survey) dengan pembagian tanggung jawab masing-masing. NASA bertanggung jawab akan penyediaan satelit LDCM (Landsat-8), instrumeninstrumen, pesawat peluncur, dan elemen- elemen operasi misi Sistem Stasiun Bumi. NASA juga akan mengelola fase awal peluncuran sampai dengan kondisi satelit beropersi di orbitnya pada ruas antariksa (dari peluncuran sampai penerimaan). USGS bertanggung jawab akan penyediaan pusat operasi-operasi misi dan sistemsistem pengolahan pada Stasiun Bumi (termasuk pengaripan dan jaringanjaringan data), demikian juga tim operasi-operasi penerbangan. USGS juga akan membiayai tim ilmuan Landsat.
Gambar 1. Gambaran pencitraan permukaan Bumi dengan satelit LDCM (Landsat-8)
Sumber : jurnal.lapan.go.id
Landsat 8 merupakan generasi terbaru menggantikan Landsat 7 yang memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 dimana kanal 1-9 berada pada OLI dan kanal 10 dan 11 pada TIRS. Data citra satelit Landsat 8 memiliki resolusi spasial 30 m untuk kanal 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, dan kanal 9 sedangkan kanal panchromatic memiliki resolusi spasial 15 m. Selain beresolusi spasial 30 m dan 15 m, pada kanal 10 dan 11 yang merupakan kanal TIR-1 dan TIR-2 memiliki resolusi spasial 100 m. Kelebihan data Landsat 8 adalah adanya kanal Near Infra Red (NIR-Kanal 5) sehingga dengan menggunakan kombinasi RGB yang tepat.

Tabel 1. Spesifikasi Landsat 8
No.
Kanal
Panjang Gelombang (mm)
Keterangan
1
Aeorosol Pesisir
0.43 – 0.45
Studi Aeorosol dan Wilayah Pesisir
2
Biru
0.45 – 0.51
Pemeteaan Bathimetrik, membedakan tanah dari vegetasi dan daun dari vegetasi konifer
3
Hijau
0.53 – 0.59
Mempertegas puncak vegetasi untuk menilai kekuatan vegetasi
4
Merah
0.64 – 0.67
Membedakan sudut vegetasi
5
Infra merah dekat (near infrared)
0.85 – 0.88
Menekankan konten biomassa dan garis pantai
6
Short wave infrared (SWIR 1)
1.57 – 1.65
Mendiskriminasikan kadar air tanah dan vegetasi, menembus awan tipis
7
Short wave infrared (SWIR 2)
2.11 – 2.29
Peningkatan kadar air tanah dan vegetasi dan penetrasi awan tipis
8
Pankromatic
0.50 – 0.68
Resolusi 15 m, penajaman citra
9
Sirus
1.36 – 1.68
Peningkatan deteksi awan sirus yang terkontaminasi
10
TIRS 1
10.60 – 11.19
Resolusi 100 m, pemetaan suhu dan penghitungan kelembaban
11
TIRS 2
11.5 – 12.51
Resolusi 100 m, peningkatan pemetaan suhu dan penghitungan kelembaban tanah
Sumber : Widjaja, 2014 pada buku pedoman pengolahan data pengindraan jauh landsat 8 untuk mangrove

PENJELASAN SATELIT HIPERSPEKTRAL

Menurut (Erick JB, 2002), pengertian hiperspektral adalah banyaknya jumlah band panjang gelombang yang terukur antara 100 500, dengan perbedaan panjang gelombang 5nm<∆<10nm. Hiperspektral dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mencirikan materi yang unik serta memiliki potensi ekstraksi informasi lebih akurat dan detail dibanding dengan jenis multispektral. Dalam sub bab ini, akan dikaji ulang sejumlah konsep spektral yang terbaru dan teknik pengolahan yang digunakan berkaitan  dengan hiperspektral dan multispektral. Keuntungan yang diperoleh citra hiperspektral, harus didasari dengan sejumlah konsep spektral yang digunakan di penginderaan jauh. Terminologi spektral berkaitan dengan panjang gelombang, dan energi, serta satuan panjang gelombang adalah micron. Seperti yang terlihat pada dibawah ini.
Gambar 2. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Sumber : jurnal.lapan.go.id

Sensor hiperspektral telah dikembangkan oleh sejumlah negara, dengan karakteristik jumlah spektral dan selang spektral yang berbeda yangd apat dilihat pada tabel dibawah ini.
Citra hiperspektral seperti yang terlihat pada Tabel diatas, kesemuanya mengukur radiasi pantulan dalam satu seri panjang gelombang yang sempit dan kontinu, dibanding dengan multispektral. Dikatakan kontinu dan disebut data hiperspektral bila perbedaan panjang gelombangnya kurang dari 5 nm, aplikasi materi yang sejenis secara spektral dapat dibedakan dan informasi berskala sub piksel dapat diekstraksi, hal ini perlu dikembangkan teknik pengolahan citra yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar